Cinta Dalam Diam

Hanya ada senyap yang menyertai disini
Hanya ada bibir kelu dan kaku yang mengeja nama dalam rindu
Lalu hanya ada desiran nafas yang sepertinya sia-sia memanggilmu

            Sebongkah gumpalan merah didalam yang utuh tanpa tersentuh
            Sekeping hati biasa mengharapkan sekeping hati indah menyatu di dalamnya
            Ada untaian ribuan kata, mungkin jutaan, yang telah lama terangkai
            Tentang sebuah kata, rasa, getar, dan bisuku

Dan semua tentangmu
dari kejauhan, tawamu itu, candamu, riamu, marahmu, diammu, kupahami betul
ku perhatikan semua yang kau lakukan
setiap gerakmu yang lincah itu, seakan memanjakan mataku sebagai bagian rinduku

            Begini saja itu sudah cukup
            memahami segala tentangmu dari jauh aku bisa
            kulakukan dengan sangat bahagia
            dalam diam ini, ada rasa yang seharusnya kau tahu

Bukan sekarang kau harus tahu itu
nanti, ketika aku telah bisa memanggilmu
Sayang

Kau Dan Tulisan

Kita bukan seperti sepasang burung dara yang memadu kasih
Kita juga bukan dua sayap yang terbang bersamaan
Kita jauh, sejauh antara jarak negeri ke negeri lain
Kita pembatas antara dua belah samudra fasifik dan atlantik

            Keberbedaan kita, kesenjangan kita
            adalah perasaan buatku yang jelas bila ku tafsirkan melalui khayalanku
            tentangmu yang tersusun rapi dalam bait-bait huruf sajak
            menceritakan semua hal yang ada meski kita tak sama

Kau dan tulisanku, yang kucatat tiap detik-detik tingkahmu
Kau dan puisiku, yang kurangkai melalui bait sajak rima dan majas
Kau dan inspirasiku, yang bermunculan menari-nari dalam bayangan ingin digambar, ingin ditulis, ingin ini, ingin itu, ada hal yang luar biasa dalam benakku

Kau dan aku, bukan sepasang kekasih yang merajut dan menjelma dalam adegan romantisme kisah cinta
kau dan aku, bukan diciptakan untuk saling melengkapi seperti awan dan hujan
kau dan aku juga bukan penikmat cinta yang dipamerkan
Kau dan aku hanya sebatas dalam tulisan dan khayalan