Kamis, 25 September 2014

My story in life about everything

Anna Machdinni, Vinna Wa’afini, Ayu Watawallaini, dan Eliza Arbaani, semuanya berakhiran ni, iya, itu nama-nama kakak dan adik-adik perempuanku.
Kata mamak nama-nama kami itu di ambil dari doa qunut, Machdinni yang artinya petunjuk, Wa’afini yang artinya kesehatan, dan Watawallaini yang artinya pelihara, kecuali Arbaani, karena itu tidak di ambil dari doa qunut, melainkan artinya adalah urutan keempat.
Tidak ada salah satu di antara kami pasti nya tidak akan tercipta singkatan ini, AVAEL.. Anna, Vinna, Ayu, dan Eliza. Ia, kami semua perempuan. Terciptanya gadis-gadis manis yang masing-masing memiliki watak dan karakteristik aneh
Mereka adalah kakak dan adik-adikku yang manis, tanpa terkecuali aku juga. Hehehe


Anna kakak yang galak lahir tahun 1992, kami memanggilnya Mbak Yu karena mengikuti panggilan dari papa keturunan orang Jawa, tapi kalau sudah kumpul sekeluarga, mbak yu lebiih sering di olok-olok sebagai sosok nenek-nenek.
Yaaaaah, itu karena postur tubuhnya yang kecil dan semua geraknya yang slowmotion,  yang selalu teriak-teriak kalau adik-adiknya pada berantem, suka marah-marah kalo adiknya pada susah di suruh ngaji, suka nyuruh-nyuruh semaunya, kalo gak ada yang nurut, mestilah tangannya akan mendarat ke salah satu tubuh kami yang mungil ini, dengan cubitan andalannya, hehe kakak yang kejam bukan..? kalo gak lengan kami, perut jadi salah satu bagian favoritnya. Hahaha #sadis


Ayu dengan kepribadiannya yang kemayu, keras kepala dan pengen selalu menang kalo lagi berdebat, lahir tahun 2001 yang sekarang masih mengenyam pendidikan kelas dua SMP, yang sekarang lagi di gembar-gembor harus banyak belajar sama mamak dan papa, hehe sedikit berbeda di antara kami karena rambutnya yang keriting, entah kenapa, hingga dia sering di ledekin, “eh anak siapa kamu”, “bukan anak papa mamak tuh” dan kalo di tv lagi ada siaran yang menampilkan para manusia hitam dan berambut keriting pasti ayu lagi bakal jadi bahan ledekan “yu, tuh saudaramu”.
Hehehe kasian sekali yah dia.
Ayu ini anaknya agak sedikit berbeda dengan kami, selain fisik, Ayu memiliki cara sendiri dalam berbicara, anak yang pendiam, tapi kalau sudah bersuara dia malah memecahkan kesunyian, bisa membuat semuanya tertawa, banyak sekali keunikan-keunikan yang di miliki Ayu. Ku akui sih, dia yang paling manis diantara kami bertiga (nggak rela). Hahahaha


Dan Eliza, yang hampir mirip sih sama aku, tapi dikit aja, cerewet, bawel, rusuh dan sangat nakal, lahir tahun 2006 yang sekarang kelas empat SD,  suaranya yang lebih besar dari badannya itu, selalu buat aku senewon dan marah-marah. Seperti, “Lizaaaa, suaramu tuh kurang keras, berisiiiiikkkk”. Anak kecil yang gampang banget di bujuk dengan duit, seperti aku yang harus selalu ngasih dia upah jalan kalo minta tolong beliin pulsa, atau keperluaan lain yang mengharuskan pergi ke warung.. dasarrrr
Kecil-kecil matre jugaaa yahhh... hehehe
Dan kalo batuknya yang khas itu lagi kambuh, kami serumah pasti bakal menohok dia dengan introgasi, “hayo di sekolah tadi jajan apa”..
Papa, mamak yang selalu memanjakan pasti akan membelanya ketika kakak-kakaknya mengganggu ketentraman hidupnya. Enaknya jadi anak bungsu.. hihihi
Aku bersyukur punya mereka, anak dari Bapak Sudarja dan Ibu Aspahani


Papa dengan kewibawaan dan kedisiplinannya yang kuat, yang jika beliau marah maka kami serumah akan seperti orang yang benar-benar berada dalam ketakutan yang luar biasa, apalagi dengan tatapan matanya yang tajam itu. ih atuuttt..

Mamak yang selalu bawel, cerewet, dan perhatiannya yang minta ampun, yang kadang-kadang kalo tibanya pada giliranku bikin aku sendiri jadi nggak enak di perhatiin begitu dalam oleh mamak, yang mampu menyihir kami selalu ketagihan masakannya yang nggak ada tandingannya di dunia,, hehe lebay..
Papa mamak yang selalu sayang dan perhatian sama anak-anaknya.
Beginilah kehidupan sederhana bagi kami sekeluarga, gak perlu rumah mewah, gak perlu mobil mewah, dan segala macem harta benda lainnya, yang terpenting kami bisa selalu bersama, itu lebih dari cukup. Love your family in your life. J


Dan aku, hahahaha
Aku anak kedua, seorang adik dan kakak yang baik, itu menurutku, aku sedikit serupa dengan Liza, itu kata orang-orang di rumah, tapi menurutku aku tidak separah Liza, aku masih dibawah standar anehnya, sedangkan Liza sudah over. Haha
Aku lebih sering meminta uang jajan tambahan sama mbak yu yang sudah bekerja, dengan alasan untuk menyambung hidup, kalau nggak dikasi uang, hidupku nggak akan bisa tersambung. Apaan itu?
Oh iya, hampir lupa. Aku lahir tahun 1995 yang sekarang sedang mengenyam bangku akademik perkuliahan di IAIN Raden Fatah Palembang, jurusan Jurnalistik, awalnya sih mamak nyuruh buat ambil jurusan PAI, biar bisa menjadi guru Agama seperti mamak. Tapi aku lebih suka di bidang media, aku suka menulis, dan aku merasa itu adalah duniaku dan pilihanku, akhirnya aku mengambil dua jurusan saat mendaftar, dan ternyata jodoh nggak akan kemana, Jurnalistik adalah jodohku, jodoh pertama dalam hidupku. Hahahaha

Etssss, profilku lebih panjang dari pada saudara-saudaraku, ya iyalah, ini kan tugasku, ini kan blogku. Gimana seeeehhh. Aku anak kos, kos dengan dua orang temanku, mereka kuliah di IAIN juga, jurusan PBI, mereka bukan cuma sekedar teman kos, tapi mereka adalah pengganti keluargaku yang jauh disana, mereka keluarga kecilku yang bahagia, hari-hari anak kos yang biasanya menyedihkan tanpa uang dengan keterbatasan, tapi kami tidak, meski kadang kehabisan uang dan belum dapat kiriman uang, tetap enjoy dan bisa menikmati manisnya pop ice (jajan).

Ok, sekarang giliran mereka juga harus masuk dalam catatan hidupku ini.
Ini ceritaku dan dua orang sahabat ku yang punya cerita masing-masing yang pasti bikin pembaca pusing sendiri. Pusing mungkin nggak ngerti dengan maksud ceritaku. Aku punya sobat namanya Mey, biasa dipanggil meong gitu, nggak tau kenapa pokoknya dia dipanggil kayak gitu dech, ni anak beda dikit, beda kenapa ? 
Soalnya mey orangnya perhitungan abis soal duit, apa-apa harus serba murah, buat makan juga harus yang murah, tapi mintanya daging ayam ! belum lagi kalau soal duit kalau kita udah patungan, dia bakal hitung sampe uang recehan sekalipun. Kalau nggak perhitungan kayak gitu mungkin uang saku juga bakal cepet abis. Dia termasuk orang yang pinter ngatur uang sih. (nggak rela).
            Hem, ada lagi ni tingkah Mey yang bisa bikin ketentraman tidur terganggu. Kalau tidur, dia bisa bikin gaduh satu kampung, gimana nggak gaduh, dia tidur sambil garuk-garuk badan terus tubuhnya yang lebar itu bakal nimpa tubuhku yang imut dan kecil ini, hehehe. Ngagak tau dech bagian badannya yang mana yang gatel-gatel, sampe-sampe tiap tidur kayak gitu mulu. Satu lagi nih, dia bakal merasa ada cairan yang keluar dari lubang terdalam di bagian tubuhnya (iler) dia bakal lap sendiri tuh ilernya kalau udah terjun jauh dari mulutnya menuju bantal empuk kesayangannya. Tapi, dia sobatku yang paling TOP BGT dah, kalau nggak ada dia aku nggak bakal punya sobat juga kali ya. J
            Nggak ketinggalan juga, sobatku yang satu ini, namanya Okta, aku sama Meong sering banget ngerecokin ni anak, soalnya dia yang paling sering jadi bahan lelucon kita berdua, mulai dari hal yang terkecil ampe yang gede, yah, meskipun nggak ada hal besar yang bisa dijadiin lelucon sih. Okta lebih mudah pusingan orangnya, apapun itu kepalanya bakal mumet mikirin sesuatu, entah hal itu tentang persoalan kuliah atau soal keuangan yang udah mulai menipis, keliatan banget tu anak kalau lagi pusing, mukanya bakal jadi putih pucat, kening mengkerut, hidung kembang kempis, mata muter-muter. Selain itu, Okta orangnya tinggi cungkring gitu, bayangin aja tiang listrik, pasti dia pendek abis. Hehe
Beda sama Meong, Okta kalau tidur, dia bakal bangun tengah malam jam dua malam, apa yang dia lakukan ?
Dia bangun bukan mau pipis, bukan karena laper, bukan juga mau solat tahajud. Tapi dia bangun nggak tau kenapa, ada tugas atau nggak ada tugas, dia tetep bangun tengah malem buka laptop, dan nggak tau apa yang dikerjainnya didepan laptop selarut itu. Sampe pagi juga dia bakal tahan didepan laptop. Lagu-lagu yang didengerin Okta juga aneh-aneh, lagu barat semua, aneh karena aku nggak tau artinya apaan. Lagu yang dia dengerin juga berisik banget. Bikin kuping  sakit.
            Oh ya, aku sampe lupa, Okta itu perempuan, namanya emang mirip nama laki-laki, tapi nama yang sebenernya itu Okta Azzuhria. Tapi kalau di ATM atau di KTM namanya jadi Okta Azzuhra, “i” nya jadi ilang gitu, mungkin pas petugas lagi ngetik namanya petugas lagi ngantuk dan nggak sadar kalau namanya itu kurang satu huruf, atau mungkin, saat itu tombol huruf i di komputer kampus sedang rusak, dan semua tombol tidak berfungsi, dan harus mengetik dengan menggunakan palu untuk menekan satu persatu tombolnya (khayalan tingkat rendah). Namun pada intinya nama Okta kurang satu huruf. Dan itu pasti membuat kepalanya mengut tujuh keliling, mengkerutkan keningnya yang keriput, matanya yang cekung. Kasihan sekali sobatku. :D
            Orang-orang yang sudah kutuliskan dalam catatan ini adalah orang-orang yang berperan penting dalam hidupku, tanpa mereka aku hanyalah butiran debu, jiaaah.
            Kebetulan banget, salah satu dosenku, Pak Mifta Farid, mohon masukin nama bapak juga ya dalam blog saya. Hehehe
Sebenernya udah lama bikin blog ini, karena suka nulis dan mengarang bebas. Jadi pas banget tuh disuruh dosen bikin profil, di bikin di blog. Ok fix, tak bikinin. Hehehe
Nggak pake pembukaan, nggak pake penutup
Para Pengunjung, setelah membaca blog ini, suka atau tidak suka, dimohonkan untuk tersenyum sedikit saja. Itu harapan saya. Hahahaha






Tidak ada komentar:

Posting Komentar