Anna Machdinni, Vinna Wa’afini, Ayu Watawallaini, dan
Eliza Arbaani, semuanya berakhiran ni, iya, itu nama-nama kakak dan adik-adik
perempuanku.
Kata mamak
nama-nama kami itu di ambil dari doa qunut, Machdinni yang artinya petunjuk,
Wa’afini yang artinya kesehatan, dan Watawallaini yang artinya pelihara,
kecuali Arbaani, karena itu tidak di ambil dari doa qunut, melainkan artinya
adalah urutan keempat.
Tidak ada
salah satu di antara kami pasti nya tidak akan tercipta singkatan ini, AVAEL..
Anna, Vinna, Ayu, dan Eliza. Ia, kami semua perempuan. Terciptanya gadis-gadis
manis yang masing-masing memiliki watak dan karakteristik aneh
Mereka
adalah kakak dan adik-adikku yang manis, tanpa terkecuali aku juga. Hehehe
Anna kakak yang galak lahir tahun 1992, kami memanggilnya Mbak Yu karena mengikuti panggilan dari papa keturunan orang Jawa, tapi kalau sudah kumpul sekeluarga, mbak yu lebiih sering di olok-olok sebagai sosok nenek-nenek.
Yaaaaah, itu karena
postur tubuhnya yang kecil dan semua geraknya yang slowmotion, yang selalu teriak-teriak kalau adik-adiknya
pada berantem, suka marah-marah kalo adiknya pada susah di suruh ngaji, suka
nyuruh-nyuruh semaunya, kalo gak ada yang nurut, mestilah tangannya akan
mendarat ke salah satu tubuh kami yang mungil ini, dengan cubitan andalannya,
hehe kakak yang kejam bukan..? kalo gak lengan kami, perut jadi salah satu
bagian favoritnya. Hahaha #sadis
Ayu dengan kepribadiannya yang kemayu, keras kepala
dan pengen selalu menang kalo lagi berdebat, lahir tahun 2001 yang sekarang
masih mengenyam pendidikan kelas dua SMP, yang sekarang lagi di gembar-gembor
harus banyak belajar sama mamak dan papa, hehe sedikit berbeda di antara kami
karena rambutnya yang keriting, entah kenapa, hingga dia sering di ledekin, “eh
anak siapa kamu”, “bukan anak papa mamak tuh” dan kalo di tv lagi ada siaran
yang menampilkan para manusia hitam dan berambut keriting pasti ayu lagi bakal
jadi bahan ledekan “yu, tuh saudaramu”.
Hehehe
kasian sekali yah dia.
Ayu ini anaknya agak
sedikit berbeda dengan kami, selain fisik, Ayu memiliki cara sendiri dalam
berbicara, anak yang pendiam, tapi kalau sudah bersuara dia malah memecahkan
kesunyian, bisa membuat semuanya tertawa, banyak sekali keunikan-keunikan yang
di miliki Ayu. Ku akui sih, dia yang paling manis diantara kami bertiga (nggak
rela). Hahahaha
Dan Eliza, yang hampir mirip sih sama aku, tapi dikit aja, cerewet, bawel, rusuh dan sangat nakal, lahir tahun 2006 yang sekarang kelas empat SD, suaranya yang lebih besar dari badannya itu, selalu buat aku senewon dan marah-marah. Seperti, “Lizaaaa, suaramu tuh kurang keras, berisiiiiikkkk”. Anak kecil yang gampang banget di bujuk dengan duit, seperti aku yang harus selalu ngasih dia upah jalan kalo minta tolong beliin pulsa, atau keperluaan lain yang mengharuskan pergi ke warung.. dasarrrr
Kecil-kecil
matre jugaaa yahhh... hehehe
Dan kalo
batuknya yang khas itu lagi kambuh, kami serumah pasti bakal menohok dia dengan
introgasi, “hayo di sekolah tadi jajan apa”..
Papa, mamak
yang selalu memanjakan pasti akan membelanya ketika kakak-kakaknya mengganggu
ketentraman hidupnya. Enaknya jadi anak bungsu.. hihihi
Aku
bersyukur punya mereka, anak dari Bapak Sudarja dan Ibu Aspahani
Papa dengan kewibawaan dan kedisiplinannya yang kuat,
yang jika beliau marah maka kami serumah akan seperti orang yang benar-benar
berada dalam ketakutan yang luar biasa, apalagi dengan tatapan matanya yang
tajam itu. ih atuuttt..
Mamak yang selalu bawel, cerewet, dan perhatiannya yang
minta ampun, yang kadang-kadang kalo tibanya pada giliranku bikin aku sendiri
jadi nggak enak di perhatiin begitu dalam oleh mamak, yang mampu menyihir kami
selalu ketagihan masakannya yang nggak ada tandingannya di dunia,, hehe lebay..
Papa mamak
yang selalu sayang dan perhatian sama anak-anaknya.
Beginilah
kehidupan sederhana bagi kami sekeluarga, gak perlu rumah mewah, gak perlu
mobil mewah, dan segala macem harta benda lainnya, yang terpenting kami bisa
selalu bersama, itu lebih dari cukup. Love your family in your life. J
Aku anak kedua, seorang adik dan kakak yang baik, itu
menurutku, aku sedikit serupa dengan Liza, itu kata orang-orang di rumah, tapi
menurutku aku tidak separah Liza, aku masih dibawah standar anehnya, sedangkan
Liza sudah over. Haha
Aku lebih
sering meminta uang jajan tambahan sama mbak yu yang sudah bekerja, dengan
alasan untuk menyambung hidup, kalau nggak dikasi uang, hidupku nggak akan bisa
tersambung. Apaan itu?
Oh iya, hampir lupa. Aku lahir tahun 1995 yang
sekarang sedang mengenyam bangku akademik perkuliahan di IAIN Raden Fatah
Palembang, jurusan Jurnalistik, awalnya sih mamak nyuruh buat ambil jurusan
PAI, biar bisa menjadi guru Agama seperti mamak. Tapi aku lebih suka di bidang
media, aku suka menulis, dan aku merasa itu adalah duniaku dan pilihanku,
akhirnya aku mengambil dua jurusan saat mendaftar, dan ternyata jodoh nggak
akan kemana, Jurnalistik adalah jodohku, jodoh pertama dalam hidupku. Hahahaha
Etssss,
profilku lebih panjang dari pada saudara-saudaraku, ya iyalah, ini kan tugasku,
ini kan blogku. Gimana seeeehhh. Aku anak kos, kos dengan dua orang temanku, mereka
kuliah di IAIN juga, jurusan PBI, mereka bukan cuma sekedar teman kos, tapi
mereka adalah pengganti keluargaku yang jauh disana, mereka keluarga kecilku
yang bahagia, hari-hari anak kos yang biasanya menyedihkan tanpa uang dengan
keterbatasan, tapi kami tidak, meski kadang kehabisan uang dan belum dapat
kiriman uang, tetap enjoy dan bisa menikmati manisnya pop ice (jajan).
Ok,
sekarang giliran mereka juga harus masuk dalam catatan hidupku ini.
Ini ceritaku dan dua orang sahabat ku yang punya cerita masing-masing yang pasti bikin pembaca pusing sendiri. Pusing mungkin nggak ngerti dengan maksud ceritaku. Aku punya sobat namanya Mey, biasa dipanggil meong gitu, nggak tau kenapa pokoknya dia dipanggil kayak gitu dech, ni anak beda dikit, beda kenapa ?
Ini ceritaku dan dua orang sahabat ku yang punya cerita masing-masing yang pasti bikin pembaca pusing sendiri. Pusing mungkin nggak ngerti dengan maksud ceritaku. Aku punya sobat namanya Mey, biasa dipanggil meong gitu, nggak tau kenapa pokoknya dia dipanggil kayak gitu dech, ni anak beda dikit, beda kenapa ?
Soalnya mey orangnya perhitungan abis soal duit, apa-apa harus serba murah,
buat makan juga harus yang murah, tapi mintanya daging ayam ! belum lagi kalau
soal duit kalau kita udah patungan, dia bakal hitung sampe uang recehan
sekalipun. Kalau nggak perhitungan kayak gitu mungkin uang saku juga bakal
cepet abis. Dia termasuk orang yang pinter ngatur uang sih. (nggak rela).
Hem, ada lagi ni tingkah Mey yang
bisa bikin ketentraman tidur terganggu. Kalau tidur, dia bisa bikin gaduh satu
kampung, gimana nggak gaduh, dia tidur sambil garuk-garuk badan terus tubuhnya
yang lebar itu bakal nimpa tubuhku yang imut dan kecil ini, hehehe. Ngagak tau
dech bagian badannya yang mana yang gatel-gatel, sampe-sampe tiap tidur kayak
gitu mulu. Satu lagi nih, dia bakal merasa ada cairan yang keluar dari lubang
terdalam di bagian tubuhnya (iler) dia bakal lap sendiri tuh ilernya kalau udah
terjun jauh dari mulutnya menuju bantal empuk kesayangannya. Tapi, dia sobatku yang
paling TOP BGT dah, kalau nggak ada dia aku nggak bakal punya sobat juga kali
ya. J
Nggak ketinggalan juga, sobatku yang
satu ini, namanya Okta, aku sama Meong sering banget ngerecokin ni anak,
soalnya dia yang paling sering jadi bahan lelucon kita berdua, mulai dari hal
yang terkecil ampe yang gede, yah, meskipun nggak ada hal besar yang bisa
dijadiin lelucon sih. Okta lebih mudah pusingan orangnya, apapun itu kepalanya
bakal mumet mikirin sesuatu, entah hal itu tentang persoalan kuliah atau soal keuangan
yang udah mulai menipis, keliatan banget tu anak kalau lagi pusing, mukanya
bakal jadi putih pucat, kening mengkerut, hidung kembang kempis, mata
muter-muter. Selain itu, Okta orangnya tinggi cungkring gitu, bayangin aja
tiang listrik, pasti dia pendek abis. Hehe
Beda
sama Meong, Okta kalau tidur, dia bakal bangun tengah malam jam dua malam, apa
yang dia lakukan ?
Dia
bangun bukan mau pipis, bukan karena laper, bukan juga mau solat tahajud. Tapi
dia bangun nggak tau kenapa, ada tugas atau nggak ada tugas, dia tetep bangun
tengah malem buka laptop, dan nggak tau apa yang dikerjainnya didepan laptop
selarut itu. Sampe pagi juga dia bakal tahan didepan laptop. Lagu-lagu yang
didengerin Okta juga aneh-aneh, lagu barat semua, aneh karena aku nggak tau artinya
apaan. Lagu yang dia dengerin juga berisik banget. Bikin kuping sakit.
Oh ya, aku sampe lupa, Okta itu
perempuan, namanya emang mirip nama laki-laki, tapi nama yang sebenernya itu
Okta Azzuhria. Tapi kalau di ATM atau di KTM namanya jadi Okta Azzuhra, “i” nya
jadi ilang gitu, mungkin pas petugas lagi ngetik namanya petugas lagi ngantuk
dan nggak sadar kalau namanya itu kurang satu huruf, atau mungkin, saat itu
tombol huruf i di komputer kampus sedang rusak, dan semua tombol tidak
berfungsi, dan harus mengetik dengan menggunakan palu untuk menekan satu
persatu tombolnya (khayalan tingkat rendah). Namun pada intinya nama Okta
kurang satu huruf. Dan itu pasti membuat kepalanya mengut tujuh keliling,
mengkerutkan keningnya yang keriput, matanya yang cekung. Kasihan sekali
sobatku. :D
Orang-orang yang sudah kutuliskan
dalam catatan ini adalah orang-orang yang berperan penting dalam hidupku, tanpa
mereka aku hanyalah butiran debu, jiaaah.
Kebetulan banget, salah satu
dosenku, Pak Mifta Farid, mohon masukin nama bapak juga ya dalam blog saya.
Hehehe
Sebenernya
udah lama bikin blog ini, karena suka nulis dan mengarang bebas. Jadi pas
banget tuh disuruh dosen bikin profil, di bikin di blog. Ok fix, tak bikinin.
Hehehe
Nggak
pake pembukaan, nggak pake penutup
Para
Pengunjung, setelah membaca blog ini, suka atau tidak suka, dimohonkan untuk
tersenyum sedikit saja. Itu harapan saya. Hahahaha



Tidak ada komentar:
Posting Komentar