Dari puncak bukit
Terbentanglah jalan membayang dihadapan
Hidup dan mati
Lalu dari lembah bergemalah seruan
Hingga meringkik bunyi dan dentuman senjata
Gunung-gunung telah dijaga sampai batas-batas pedesaan
Barisan tak bersenjata, tanpa bekal tanpa sarapan
Hanyalah kesetian dan sekarung ketakutan
Seakan-akan islam adalah neraka
Tempat memimpikan surga
Seorang demi seorang membawa pelita
Dengan menghunus pedang ditangannya, laki, perempuan
Kecuali anak-anak, maju kedepan
Meskipun hanya sejumput do'a
Tak mengapa, ini pun juga senjata
Bangkitkan keberanian dipupuk pedih dan ketakutan
Dalam butir-butir cahaya terang
Dan tertawa begitu riang
Menyejukkan cuaca yang tegang
Surga-surga yang hilang tak berbicara
Dunia baka tak ada tempatnya
Mereka tewas dengan wajah menyembunyikan kecewa
Dituangnya senyum penuh makna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar