Daun yang gugur itu sudah waktunya untuk jatuh
Meninggalkan dahannya lalu tumbuh daun baru
terkulai ditanah basah
tertimpa hujan, panas, mengering, kecoklatan, lalu kerontang
Meninggalkan dahannya lalu tumbuh daun baru
terkulai ditanah basah
tertimpa hujan, panas, mengering, kecoklatan, lalu kerontang
Itu sudah takdirnya begitu
jatuh lalu tumbuh baru
terkadang pula ia terbang hanyut entah kemana
berkelananya sehelai daun yang gugur
jatuh lalu tumbuh baru
terkadang pula ia terbang hanyut entah kemana
berkelananya sehelai daun yang gugur
Lain kisah anak manusia
yang duduk ranum didepan jendela, menatap pekat
akankah ia sama dengan gugur daun
tumbuh bersama dedauanan yang lain, lalu jatuh tumbuh baru
dibawah sana terlupakan
yang duduk ranum didepan jendela, menatap pekat
akankah ia sama dengan gugur daun
tumbuh bersama dedauanan yang lain, lalu jatuh tumbuh baru
dibawah sana terlupakan
Pekatnya menambah kalut
tak ada bintang gemintang diatas langit-langit
masih duduk menunggu rembulan, meski tanpa bintang
rembulan pun sendirian bercengkrama pada malam
“Setiap malam aku hadir dalam malam, kadang aku lenyap seketika tertutup awan gelap, aku bertanya pada Tuhan, kenapa tak Engkau hilangkan saja awan itu, agar aku bisa bersinar tanpa hambatan.”
“tanpa awan, apalah arti sinar rembulan, tak terlindungi dari titik hitam”
tak ada bintang gemintang diatas langit-langit
masih duduk menunggu rembulan, meski tanpa bintang
rembulan pun sendirian bercengkrama pada malam
“Setiap malam aku hadir dalam malam, kadang aku lenyap seketika tertutup awan gelap, aku bertanya pada Tuhan, kenapa tak Engkau hilangkan saja awan itu, agar aku bisa bersinar tanpa hambatan.”
“tanpa awan, apalah arti sinar rembulan, tak terlindungi dari titik hitam”
Daun yang jatuh, bintang gemintang, sinar rembulan,
awan tebal, malam pekat, mentari terbit dan tenggelam. Semua aturan Tuhan
Anak manusia semakin bingung
tak mengerti permaknaan kalimat
wajahnya semakin ranum dalam lamunan
matanya berkaca-kaca, berbinar terhalang tirai
tak mengerti permaknaan kalimat
wajahnya semakin ranum dalam lamunan
matanya berkaca-kaca, berbinar terhalang tirai
Kenapa Tuhan hadirkan keburukan, bila keindahan
lebih baik
Kenapa Tuhan hadirkan seseorang bila akhirnya dipisahkan
Kenapa Tuhan berikan semua hal yang membuat bahagia
namun akhirnya juga luka
Kenapa Tuhan hadirkan seseorang bila akhirnya dipisahkan
Kenapa Tuhan berikan semua hal yang membuat bahagia
namun akhirnya juga luka
Sabit tersenyum dalam kesendiriannya
anak manusia yang sedang terluka
masih betah berbantahan tentang hidup
haruskah ia melempar anak ini dengan butiran cahayanya yang dahsyat menyilaukan
atau berubah menjadi bidadari anggun lalu menjelaskan
anak manusia yang sedang terluka
masih betah berbantahan tentang hidup
haruskah ia melempar anak ini dengan butiran cahayanya yang dahsyat menyilaukan
atau berubah menjadi bidadari anggun lalu menjelaskan
Apa yang kau rasakan belum seberapa dibanding
kehidupan manusia terdahulu
jika Tuhan pernah mampirkan sosok yang kau sayang, lalu hanya sekejap pergi
itu karena Tuhan lebih tahu ada sosok yang lebih dari itu
jika Tuhan lebih banyak memberimu air mata
itu berarti bibirmu akan keram karena terlalu sering tersneyum bahagia nantinya
jika Tuhan menghendaki, semua yang kau inginkan akan terpenuhi
seperti bim salabim
tapi Tuhan akan memberikan yang kau butuhkan
jika Tuhan pernah mampirkan sosok yang kau sayang, lalu hanya sekejap pergi
itu karena Tuhan lebih tahu ada sosok yang lebih dari itu
jika Tuhan lebih banyak memberimu air mata
itu berarti bibirmu akan keram karena terlalu sering tersneyum bahagia nantinya
jika Tuhan menghendaki, semua yang kau inginkan akan terpenuhi
seperti bim salabim
tapi Tuhan akan memberikan yang kau butuhkan
Tuhan tidak pernah keliru tentang rotasi perputaran bumi dengan isinya
Daun yang jatuh itupun tak pernah membenci angin
karena ia tahu, semua atas kehendak yang Menciptakan
ia jatuh, mengering, menyaksikan tumbuh daun baru menggantikan posisinya
ia tak pernah benci
itu Kehendak Tuhan
karena ia tahu, semua atas kehendak yang Menciptakan
ia jatuh, mengering, menyaksikan tumbuh daun baru menggantikan posisinya
ia tak pernah benci
itu Kehendak Tuhan
Masa suram yang kau rasakan
semua telah diatur Tuhan
bahwa kau juga mampu menghadapinya dalam kekuatan Tangan Tuhan
kesendirian yang kau lalui tanpa ampun menanggungnya dalam perih
percaya bahwa rembulan pun sendiri
tak risau bila ia harus berganti jadi purnama, sabit, atau rembulan lain
karena ia tahu, semua kehendak Tuhan
semua telah diatur Tuhan
bahwa kau juga mampu menghadapinya dalam kekuatan Tangan Tuhan
kesendirian yang kau lalui tanpa ampun menanggungnya dalam perih
percaya bahwa rembulan pun sendiri
tak risau bila ia harus berganti jadi purnama, sabit, atau rembulan lain
karena ia tahu, semua kehendak Tuhan
Jika kau katakan tidak sanggup dengan ini
kenapa Tuhan masih menghidupkanmu saat ini?
jawabannya, karena Tuhan masih memberikanmu kesempatan
kesempatan yang entah berapa kali Tuhan berikan
kau tak pernah menyadari itu
berapa kali kau terluka dalam-dalam
berapa kali Tuhan memelukmu dengan cinta
seberapa sering kau berlari ketakutan
sesering itu pula Tuhan mengejarmu dalam kasih
kenapa Tuhan masih menghidupkanmu saat ini?
jawabannya, karena Tuhan masih memberikanmu kesempatan
kesempatan yang entah berapa kali Tuhan berikan
kau tak pernah menyadari itu
berapa kali kau terluka dalam-dalam
berapa kali Tuhan memelukmu dengan cinta
seberapa sering kau berlari ketakutan
sesering itu pula Tuhan mengejarmu dalam kasih
Tidak ada luka tanpa penyembuh
tidak ada yang sia-sia dalam penciptaan-Nya
tidak ada kejadian tanpa hikmah
tidak ada kesalahan tanpa ampunan
tidak ada yang sia-sia dalam penciptaan-Nya
tidak ada kejadian tanpa hikmah
tidak ada kesalahan tanpa ampunan
Karena Tuhan Sayang
biarkan ia terbang bersama angin
dibawa menari kelangit lepas
lalu hadir cahaya cinta yang sesungguhnya
bahwa tak selamanya larut dalam masa lalu
biarkan ia terbang bersama angin
dibawa menari kelangit lepas
lalu hadir cahaya cinta yang sesungguhnya
bahwa tak selamanya larut dalam masa lalu
Wajah ranum anak manusia itu berubah
mengernyitkan dahi dan tersenyum
membenarkan segalanya, entah siapa yang bicara
hatinya atau rembulan sabit
ketenangan dalam cinta Tuhan
mengernyitkan dahi dan tersenyum
membenarkan segalanya, entah siapa yang bicara
hatinya atau rembulan sabit
ketenangan dalam cinta Tuhan
Ya, Karena Tuhan Sayang
Pekatnya malam tak membuat takut
menutup jendela yang dari tadi menganga
memebiarkan angin masuk mengusik telinga
lelapkan tidur anak manusia
agar esok bangun dengan wajah gembira
menutup jendela yang dari tadi menganga
memebiarkan angin masuk mengusik telinga
lelapkan tidur anak manusia
agar esok bangun dengan wajah gembira
Sekali lagi, Karena Tuhan Sayang
bisiknya dalam dada memejamkan mata
bisiknya dalam dada memejamkan mata